Tidak semua strategi digital marketing bisa digunakan untuk semua produk. Bagi brand yang memiliki produk atau jasa dengan tingkat keterlibatan tinggi (high-involvement), seperti asuransi, properti, layanan kesehatan premium, kendaraan, edukasi, atau solusi B2B, pendekatannya harus berbeda. Di pasar ini, keputusan tidak diambil dalam satu klik—tetapi melalui proses berpikir yang panjang, evaluatif, dan penuh pertimbangan. Maka, mengenali jenis-jenis digital marketing yang tepat untuk segmen ini adalah kunci. Bukan sekadar mengejar awareness atau klik, tapi menciptakan hubungan berbasis trust dan value yang berkelanjutan.
Awareness Bukan Sekadar Tayangan
Banyak brand masih menganggap awareness berarti sekadar menjangkau audiens sebanyak-banyaknya. Namun dalam konteks high-involvement, awareness yang bermakna harus memicu rasa ingin tahu dan kredibilitas secara bersamaan.
Jenis-jenis digital marketing yang relevan untuk tahap ini meliputi:
- Display Ads & Programmatic dengan penargetan niche.
- Branded content yang tayang di media relevan.
- Top-of-funnel content: artikel edukatif, infografik, video ringan, atau bahkan podcast yang menyentuh pain point audiens tanpa menjual langsung.
Tujuan di tahap ini bukan konversi instan, melainkan membuka percakapan. Seperti dijelaskan dalam The Cold Start Problem oleh Andrew Chen, keberhasilan awal produk atau brand seringkali bukan ditentukan oleh seberapa banyak yang melihat, tetapi seberapa cepat bisa terbentuk network kecil—komunitas awal yang tertarik, terlibat, dan merasa relevan. Dalam digital marketing, awareness harus mampu memicu keterlibatan semacam itu.
Edukasi dan Pertimbangan: Inti dari Strategi High-Involvement
Setelah perhatian didapat, brand harus membangun nurturing system. Audiens pada fase ini sedang aktif mengevaluasi. Mereka akan membandingkan, meneliti, membaca review, dan mengukur risiko.
Beberapa jenis jenis digital marketing yang penting di fase ini:
1. Content Marketing Mendalam
Konten bukan hanya untuk SEO, tapi sebagai alat edukasi strategis. Bentuknya bisa:
- Artikel blog yang menjawab pertanyaan spesifik.
- Studi kasus dari klien sebelumnya.
- Whitepaper atau e-book yang mendalam tapi mudah dipahami.
- Video explainer dengan narasi storytelling, bukan hard-selling.
2. Email Marketing & Lead Nurturing
Salah satu aset underrated dalam digital marketing adalah email. Dengan sekuens email yang tersegmentasi berdasarkan behavior (misalnya download e-book, klik pricing page, atau join webinar), Anda bisa membangun alur komunikasi personal yang:
- Menjawab pertanyaan tanpa harus bertanya.
- Memberikan value yang makin meningkat di tiap email.
- Mendorong tindakan secara organik.
3. Webinar & Live Event Digital
Memberikan platform interaktif adalah senjata ampuh, terutama untuk produk atau layanan dengan proses pertimbangan yang panjang. Webinar, live Q&A, atau workshop digital memungkinkan brand Anda berinteraksi langsung, menjawab pertanyaan secara real-time, dan memperlihatkan expertise tanpa kesan menjual.
Format ini membangun kepercayaan karena audiens melihat sisi manusia dari brand—bukan hanya klaim, tapi diskusi. Di saat yang sama, brand juga bisa mengumpulkan data partisipan, mengidentifikasi leads yang paling siap dikonversi, dan menciptakan komunitas awal yang bisa mendorong efek jaringan seperti dijelaskan dalam The Cold Start Problem.
4. Search Engine Marketing (SEM) dan SEO Strategis
Saat audiens aktif mencari solusi, brand Anda harus muncul sebagai jawaban. Tapi jangan sekadar mengejar kata kunci dengan traffic tinggi—fokuslah pada intent keywords yang mencerminkan niat beli, seperti “jasa digital marketing untuk perusahaan manufaktur.”
Meski volumenya lebih kecil, potensi konversinya jauh lebih tinggi. Audiens dengan intent kuat cenderung sudah berada di tahap pertimbangan atau keputusan, sehingga lebih mudah diarahkan ke aksi. Ini membuat biaya iklan lebih efisien, sales funnel lebih ramping, dan waktu nurturing lebih singkat.
Konversi & Revenue: Saatnya Bertindak
Fase konversi adalah tahap krusial. Namun, karena audiens high-involvement cenderung berpikir panjang, strategi di sini harus menyederhanakan keputusan, bukan memaksa.
1. Landing Page Optimization & CRO
Setiap halaman produk, formulir konsultasi, atau halaman pricing harus:
- Minim distraksi.
- Punya CTA yang jelas.
- Dilengkapi trust element seperti testimoni, logo klien, atau garansi.
2. Retargeting Ads dengan Segmentasi Dinamis
Retargeting yang hanya “mengingatkan” sudah ketinggalan zaman. Sekarang saatnya menggunakan:
-
- Retargeting berdasarkan tahapan funnel.
- Menyusun narasi iklan yang sesuai dengan interaksi terakhir audiens.
Contoh: mereka yang membaca studi kasus bisa diarahkan ke halaman demo, sedangkan mereka yang hanya baca artikel bisa diarahkan ke webinar.
3. Referral dan UGC Activation
Produk atau layanan high-involvement seringkali mendapat kepercayaan tinggi jika direkomendasikan oleh pihak ketiga. Itulah mengapa kampanye UGC atau referral sangat berperan besar. Saat pelanggan menceritakan pengalaman mereka, brand Anda akan jauh lebih dipercaya dibanding jika Anda sendiri yang bicara.
Ini juga menciptakan efek jaringan atau network effect yang disebut Andrew Chen dalam bukunya. Ketika pengguna menjadi pengakuisisi, pertumbuhan menjadi organik dan eksponensial.
Bonus: Jenis Digital Marketing Pendukung
Untuk memperkuat seluruh funnel, berikut beberapa jenis jenis digital marketing tambahan yang bisa dipertimbangkan:
- Chatbot yang dibangun di atas AI dan FAQ real – untuk mengurangi friction saat audiens butuh bantuan.
- Interactive Tools (seperti kalkulator biaya, quiz, dsb) – untuk mendorong engagement sambil mengedukasi.
- Community Building (private group atau forum) – untuk membangun kepercayaan antar pengguna dan brand.
Produk High-Involvement Butuh Strategi High-Impact Bareng CDL Agency
Mendesain strategi digital marketing untuk produk high-involvement bukan pekerjaan yang bisa diserahkan ke tim agensi yang hanya paham “iklannya kelihatan.” Anda butuh mitra strategis yang memahami psikologi pelanggan, tahu bagaimana menciptakan percakapan bermakna, dan bisa membangun network kecil yang punya daya dorong eksponensial.
📩 Ingin mendesain strategi digital berbasis data dan empati untuk audiens high-involvement Anda?
💡 CDL Agency siap menjadi mitra yang bukan cuma tahu kanal, tapi juga tahu konteks. Hubungi CDL Agency—karena jenis jenis digital marketing bukan soal banyaknya saluran, tapi sejauh mana saluran itu bisa bicara bahasa pelanggan Anda.