
Selama ini, cara kerja digital marketing sering digambarkan sebagai funnel: menarik perhatian, mempertahankan minat, mendorong action. Namun di 2025, funnel saja tidak cukup. Konsumen tak hanya perlu diingatkan, mereka perlu terbiasa.
Dalam era distraksi digital ini, strategi yang membangun habit lebih relevan dibanding sekadar impressions tinggi. Di sinilah konsep dari buku Hooked karya Nir Eyal memberikan perspektif baru: bagaimana jika digital marketing tak hanya menjual produk, tapi juga membentuk perilaku konsumen?
Dari Funnel ke Habit Loop
Nir Eyal menjelaskan bahwa produk yang berhasil membentuk kebiasaan memiliki empat elemen: trigger, action, variable reward, dan investment. Prinsip ini bisa diterapkan untuk menyusun cara kerja digital marketing yang lebih berdampak jangka panjang.
- Trigger: Ubah Iklan Jadi Pemicu Emosi
Alih-alih iklan generik, gunakan storytelling dan konten yang menjadi pemicu emosional bagi audiens, baik eksternal (iklan, email, konten) maupun internal (perasaan takut tertinggal, dorongan untuk diakui). Trigger yang kuat menginspirasi aksi. - Action: Buat CTA yang Super Sederhana
CTA (Call to Action) yang terlalu rumit membunuh momentum. Dalam konteks habit, semakin mudah suatu aksi dilakukan, semakin besar kemungkinan itu menjadi kebiasaan. Contoh: “Swipe untuk tips harian” lebih powerful daripada “Klik link di bio lalu cari bagian e-book”. - Variable Reward: Jangan Kasih Konten yang Bisa Ditebak
Kebiasaan tumbuh dari ketidakterdugaan. Berikan reward yang variatif! Bukan hanya diskon, tapi juga kejutan insight, humor, atau pengakuan dari komunitas. Ini menjaga audiens tetap engaged dan penasaran. - Investment: Libatkan Audiens untuk Kembali
Setiap interaksi harus memberi rasa “kepemilikan”. Entah dengan meminta opini mereka di kolom komentar, menyimpan konten, atau tag teman. Ketika audiens berinvestasi, mereka cenderung kembali.
Jadi, Bagaimana Cara Kerja Digital Marketing di 2025?
Cara kerja digital marketing hari ini adalah sistem sirkular, bukan linear. Tidak cukup hanya fokus pada awareness. Brand harus menciptakan konten dan interaksi yang membuat audiens ingin datang kembali (Bukan karena disuruh, tapi karena terbiasa.).
Ini bukan tentang membuat campaign viral sesaat. Tapi membangun sistem kebiasaan yang memperkuat hubungan brand dan audiens dalam jangka panjang.
Siap Bantu Anda Bangun Strategi Digital yang Membentuk Kebiasaan
Di dunia digital yang serba cepat, brand Anda butuh lebih dari sekadar strategi awal. Anda butuh partner yang bisa bantu menjaga ritme dan adaptasi. CDL Agency hadir untuk merancang digital marketing strategy yang tidak hanya relevan saat ini, tapi juga terus berevolusi sesuai kebutuhan pasar yang terus berubah.
Kami bantu Anda build, run, and refine (secepat perubahan itu terjadi).




