Dalam dunia marketing 2025, customer engagement bukan lagi sekadar strategi komunikasi, melainkan mesin penggerak pertumbuhan (growth engine) yang nyata. Perusahaan global maupun lokal kini menyadari bahwa keterlibatan pelanggan yang kuat dapat mendorong retensi, mempercepat inovasi, hingga membuka aliran revenue baru. Mari kita lihat bagaimana tiga brand besar (Netflix, Tokopedia, dan Apple) mengeksekusinya.
Netflix: Engagement sebagai Personal Experience
Netflix memahami bahwa pelanggan tidak ingin sekadar menonton film, tapi ingin merasa dipahami. Melalui algoritma rekomendasi yang semakin cerdas, mereka menciptakan customer engagement berbasis personalisasi. Setiap interaksi, dari pilihan genre hingga waktu menonton, menjadi data yang diolah untuk menghadirkan pengalaman unik. Hasilnya, pelanggan bukan hanya kembali, tapi juga menghabiskan lebih banyak waktu dalam ekosistem Netflix.
Insight untuk brand Anda: engagement adalah tentang relevansi, bukan sekadar frekuensi komunikasi.
Tokopedia: Engagement sebagai Ekosistem
Di Indonesia, Tokopedia telah mengubah interaksi pelanggan dari transaksi sederhana menjadi bagian dari ekosistem digital. Fitur seperti Tokopedia Play dan program loyalitas TokoPoints menciptakan customer engagement yang melampaui aktivitas belanja. Pelanggan diajak untuk tetap aktif melalui konten, gamifikasi, dan kolaborasi brand lain.
Tokopedia membuktikan bahwa engagement yang konsisten bisa memperkuat brand stickiness di pasar yang kompetitif.
Apple: Engagement sebagai Aspirasi
Apple tidak hanya menjual produk, tetapi juga gaya hidup. Komunitas pengguna Apple menjadi salah satu bentuk customer engagement paling solid di dunia. Melalui event seperti Apple Event atau ekosistem produk yang saling terhubung, pelanggan merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Engagement di sini bukan lagi soal teknologi, melainkan aspirasi.
Bagi brand besar maupun menengah, ini menunjukkan bahwa engagement bisa berfungsi sebagai cultural currency.
Bagaimana dengan Brand Anda?
Dari ketiga contoh tersebut, kita belajar bahwa customer engagement dapat berwujud pengalaman personal (Netflix), ekosistem yang inklusif (Tokopedia), maupun aspirasi budaya (Apple). Kuncinya bukan sekadar menarik perhatian, tapi menciptakan interaksi yang berulang, relevan, dan bernilai.
Pertanyaannya kini bukan lagi “Apakah brand Anda butuh customer engagement?” melainkan “Apakah engagement Anda sudah menjadi growth engine?”
Dan di sinilah CDL Agency hadir: Bukan hanya untuk mengukur likes atau comments, tapi untuk merancang strategi engagement yang berdampak nyata bagi bisnis Anda. Karena di era ini, pertumbuhan bukan lagi sekadar angka, melainkan hubungan yang hidup dengan pelanggan.
Bayangkan engagement Anda bukan hanya interaksi, tapi growth engine.
Siap membawanya ke level itu? Mulailah bersama CDL Agency!