Di era digital yang semakin kompetitif, peran content specialist tak lagi sekadar menulis artikel atau membuat postingan social media. Tahun 2025 menuntut content specialist untuk berpikir lebih strategis, memahami audiens secara mendalam, dan menghubungkan konten dengan tujuan bisnis yang nyata.

Salah satu referensi penting datang dari Marcus Sheridan lewat bukunya They Ask, You Answer. Intinya sederhana: konten terbaik adalah yang benar-benar menjawab pertanyaan audiens. Namun, praktiknya di lapangan butuh keterampilan jauh lebih kompleks.

 

Peran Baru: Dari Kreator Menjadi Problem Solver

Jika dulu pekerjaan content specialist lebih fokus pada volume (berapa banyak artikel yang bisa dipublikasikan dalam seminggu) maka kini kualitas dan relevansi jadi prioritas utama. Audiens modern semakin kritis; mereka mencari jawaban cepat, kredibel, dan jujur. Seorang yang memegang kendali dalam content delivery di 2025 perlu mampu:

  • Melakukan riset mendalam tentang pain points audiens.
  • Memahami data pencarian dan tren perilaku digital.
  • Menyusun narasi yang bukan hanya menjelaskan, tetapi juga membangun kepercayaan.

Dengan kata lain, konten harus berfungsi sebagai “konsultan” yang memberi solusi, bukan sekadar promosi.

 

Insight dari Buku They Ask, You Answer

Sheridan menekankan bahwa brand yang sukses adalah mereka yang berani menjawab pertanyaan paling sulit dari calon pelanggan—mulai dari harga, kekurangan produk, hingga perbandingan dengan kompetitor. Bagi content specialist, ini berarti melatih keberanian untuk menghasilkan konten yang transparan, edukatif, dan mampu menggeser persepsi audiens.

Pendekatan ini terbukti efektif: konten yang menjawab pertanyaan nyata lebih mungkin membangun kepercayaan dan memengaruhi keputusan pembelian.

 

Skillset Baru yang Wajib Dikuasai

  1. Analisis Data dan SEO Lanjutan
    Content specialist perlu memahami bagaimana algoritma bekerja dan menghubungkan riset kata kunci dengan kebutuhan pasar yang dinamis.
  2. Storytelling dengan Sudut Pandang Konsumen
    Narasi yang kuat tetap penting, tapi harus diposisikan dari perspektif “apa yang audiens ingin tahu,” bukan “apa yang brand ingin katakan.”
  3. Kolaborasi dengan Tim Lintas Divisi
    Di 2025, konten tak lagi berdiri sendiri. Penting untuk berkolaborasi dengan tim sales, produk, hingga customer service agar konten lebih akurat dan relevan.

 

Jadikan Content Specialist sebagai Aset Strategis

Kini bukan lagi zamannya konten diproduksi hanya untuk mengisi ruang digital. Content specialist harus menjadi jembatan antara pertanyaan konsumen dan jawaban strategis brand. Dengan pendekatan transparan dan berbasis kebutuhan audiens, konten bisa menjadi growth engine yang mendorong loyalitas sekaligus penjualan.

Di CDL Agency, kami percaya bahwa strategi konten terbaik lahir dari percakapan yang jujur dengan audiens. Dengan pendekatan berbasis data dan kreativitas, kami membantu brand merancang konten yang bukan hanya menarik, tapi juga menjawab kebutuhan nyata konsumen.

Saatnya menjadikan tim konten Anda sebagai mesin pertumbuhan bisnis.
Mari mulai diskusi strategis bersama CDL Agency hari ini!